Urusan perut biasanya tak sekedar kenyang. Sebab bagi sebagian besar pelajar itu tempat menjadi pilihan utama yang diperhatikan mereka. Dari tempat yang asyik buat nongkrong remaja, juga menyediakan makanan yang bisa membuat lidah bergoyang. Untuk anaak muda diseputar kawasan Jatisrono dimana tmpat makan yang memenuhi kriteria itu??
San-san Cafe inilah tempatnya. Lokasinya dijalan Ledoksari, No 24 Jatisroono, Wonogiri. cafe ini memang belum lama berdiri, kira" baru sekitar 1 tahun. Menurut mbak Santi Evitasari (mbak Evi) pemilik cafe ini, nama "SAn-san" untuk cafe tersebut diambil dari nama depannya.
"Dulu temen" sekolah sering panggil San-san gitoe, jadi munculah ide untuk membuat nama cafe tersebut menjadi San-san, kayaknya cocok dan menarik juga.", tutur mbak Evi.
Pada awalnya ia hanya buka toko buku dan aksesoris. Tapi berhubung dibelakang ada lahan kosong dan tyerinspirasi dari tempat" makan di Malang, akhirnya mbak Evi memutuskan untuk membuka cafe. "Saya pikir, selain masih ada lahan yang kosong, saya itu juga suka mencoba-coba resep makanan. Ini manjadi modal awal untuk mendirikan sebuah cafe. Selain itu orang" di Jatisrono ini kan rata-rata juga sua makan," ungkap mbak Evi. *Modal awal cafe Cafe ini bisa berdiri berkat dukungan dari berbagai pihak. Kalau modal awal diakuinya didapat dari sana sini, jelas mbak Evi tanpa menyebutkan berapa jumlah modalnya. Yang pasti modalawal itu mengikuti usaha yang sudah dia rintis sebelumnya dari usaha toko.
Cafe yang biasa buka jam 09.00 s.d 18.00 WIB ini hanya punya dua orang karyawan. Merekatiap hari bisa melayani pembeli kuranng lebih 100 orang. Biasanya pada jam makan siang mereka tampak sibukmenghidangkan makana kepada pembeli. Tidak jarang yang bersantap itu remaja yang baru pulang sekolah. Mereka datang tak cuma sendiri, melainkan datang bersama teman"nya.
Bangunan cafe seluas 100 meter itu ditata dengan apik. Terdapat sebanyak enam meja dengan masing" empat buah kursi. Soal menuSan-san cafe memiliki beragam menu masakan dan minuman. Ada Roti Bakar, Pisang Bakar, Mie Goreng, Nasi, Sup Buah , dan aneka juice. Semua itu sangat menggugah selera makan kita. Sebab, kata mbak Evi, ia sendiri yang memasaknya agar pembeli merasa puas dengan sajian menu di cafenya.
Menu yang biasanya digemari konsumen itu biasanya Mie Goreng, Sup Buah, Juice Stroberi dan Juice Alpukat. Harga dari menu" tersebutjuga sesuai dengan pangsa pasar cafe ini, yaitu kalangan pelajar. Maka harganya pun relatif terjangkau oleh isi kantong pelajar, berkisar antara Rp 3000,00 sampai dengan Rp 6000,00. Walaupun sudah dikatakan cukup ramai, tapi usaha ini tak jarang menemui kendala. Seperti pada saat musim penghujan biasanya omset akan menurun. Lantas bagaimana mengatasinya? " Ya beri pelayanan yang baiklah dan kita harus aktif, misalnya mengganti menu" lama yang lakunya turun dengan menu" yang baru. Bila peminat es menurun, kita ganti menu" yang hangat sesuai dengan cuaca saat itu." ucapnya menutup perbincangan dengan FOKUS (Forum Komunikasi Siswa; Edisi pertama)
San-san Cafe inilah tempatnya. Lokasinya dijalan Ledoksari, No 24 Jatisroono, Wonogiri. cafe ini memang belum lama berdiri, kira" baru sekitar 1 tahun. Menurut mbak Santi Evitasari (mbak Evi) pemilik cafe ini, nama "SAn-san" untuk cafe tersebut diambil dari nama depannya.
"Dulu temen" sekolah sering panggil San-san gitoe, jadi munculah ide untuk membuat nama cafe tersebut menjadi San-san, kayaknya cocok dan menarik juga.", tutur mbak Evi.
Pada awalnya ia hanya buka toko buku dan aksesoris. Tapi berhubung dibelakang ada lahan kosong dan tyerinspirasi dari tempat" makan di Malang, akhirnya mbak Evi memutuskan untuk membuka cafe. "Saya pikir, selain masih ada lahan yang kosong, saya itu juga suka mencoba-coba resep makanan. Ini manjadi modal awal untuk mendirikan sebuah cafe. Selain itu orang" di Jatisrono ini kan rata-rata juga sua makan," ungkap mbak Evi. *Modal awal cafe Cafe ini bisa berdiri berkat dukungan dari berbagai pihak. Kalau modal awal diakuinya didapat dari sana sini, jelas mbak Evi tanpa menyebutkan berapa jumlah modalnya. Yang pasti modalawal itu mengikuti usaha yang sudah dia rintis sebelumnya dari usaha toko.
Cafe yang biasa buka jam 09.00 s.d 18.00 WIB ini hanya punya dua orang karyawan. Merekatiap hari bisa melayani pembeli kuranng lebih 100 orang. Biasanya pada jam makan siang mereka tampak sibukmenghidangkan makana kepada pembeli. Tidak jarang yang bersantap itu remaja yang baru pulang sekolah. Mereka datang tak cuma sendiri, melainkan datang bersama teman"nya.
Bangunan cafe seluas 100 meter itu ditata dengan apik. Terdapat sebanyak enam meja dengan masing" empat buah kursi. Soal menuSan-san cafe memiliki beragam menu masakan dan minuman. Ada Roti Bakar, Pisang Bakar, Mie Goreng, Nasi, Sup Buah , dan aneka juice. Semua itu sangat menggugah selera makan kita. Sebab, kata mbak Evi, ia sendiri yang memasaknya agar pembeli merasa puas dengan sajian menu di cafenya.
Menu yang biasanya digemari konsumen itu biasanya Mie Goreng, Sup Buah, Juice Stroberi dan Juice Alpukat. Harga dari menu" tersebutjuga sesuai dengan pangsa pasar cafe ini, yaitu kalangan pelajar. Maka harganya pun relatif terjangkau oleh isi kantong pelajar, berkisar antara Rp 3000,00 sampai dengan Rp 6000,00. Walaupun sudah dikatakan cukup ramai, tapi usaha ini tak jarang menemui kendala. Seperti pada saat musim penghujan biasanya omset akan menurun. Lantas bagaimana mengatasinya? " Ya beri pelayanan yang baiklah dan kita harus aktif, misalnya mengganti menu" lama yang lakunya turun dengan menu" yang baru. Bila peminat es menurun, kita ganti menu" yang hangat sesuai dengan cuaca saat itu." ucapnya menutup perbincangan dengan FOKUS (Forum Komunikasi Siswa; Edisi pertama)
Labels:
Usaha
Thanks for reading SAN SAN CAFE. Please share...!
0 Comment for "SAN SAN CAFE"